Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.
Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang kejam.
Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Adapun makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang. Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.( http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme )
Fenomena kekerasan atas nama agama kini telah menjadi isu global yang terjadi di seluruh belahan dunia. Para pelaku peledakan bom yang memposisikan dirinya sebagai penentang paling gigih terhadap Barat, khususnya AS serta melawan berbagai kemunkaran, beranggapan bahwa tindakannya sebagai bagian dari jihad (syahid) yang akan mendapat imbalan surga. Padahal, jika ditelurusi lebih jauh, apa yang mereka lakukan justru kontradiktif. Pertama, jika peledakan bom dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan luar negeri AS dan negara pendukung lainnya, toh yang menjadi korban justru masyarakat sipil yang tidak berdosa dari kalangan masyarakat muslim. Kedua, ajakan dakwah (seruan kepada “Islam”) dengan cara-cara kekerasan, tidak akan berdampak atau mendapat simpati, tetapi justru umat akan lari menjauh dan membenci agama (Islam).( http://islamnon-violence.org/id/artikel-contoh-2/)
Disini dapat kita lihat, umumnya para pelaku terorisme melakukan aksinya karena tidak senang dengan Barat, merasa Barat itu semena - mena, kebijakannya sering merugikan negara - negara Islam, melawan berbagai kemungkaran dengan iming - iming jihad. Darah orang kafir halal, itulah slogan atau semboyan mereka.
Sekarang mari kita lihat permasalahan apa yang sebenarnya terjadi, kita lihat dari skala yang paling global, masalah Israel dan Palestina.
Setelah kerajaan Turki Ustmani runtuh setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa - Bangsa mengeluarkan Mandat Britania atas Palestina yang menyerahkan kekuasaan kerajaan Turki Ustmani yang kini terdiri dari Negara Palestina, Yordania, dan Israel untuk dekelola secara administratif dari tahun 1920 - 1948, dengan harapan setelah melewati masa tersebut akan dibuat satu negara baru yaitu Palestina. Selama masa tersebut bangsa yahudi diseluruh dunia melakukan migrasi ( Aliyah ) ke tanah Palestina, dan membentuk komunitas sendiri. Umumnya mereka melakukan aliyah karena sedang marak - maraknya anti semitisme di berbagai negara di Eropa oleh kebiadaban Nazi.
Tahun 1947, LBB yang telah berubah menjadi PBB menyetujui pembagian wilayah mandat Britania atas Pelestina menjadi 2, yaitu untuk Bangsa Arab dan Bangsa Yahudi kemudian Tanggal 14 Mei 1948 ditandai dengan deklarasi Balfour, Bangsa Yahudi memproklamirkan kemerdekaan nya. Sehari setelah itu bangsa Arab, Yordania, Iran, Irak, Palestina menyerang Israel, namun Israel menang dan dampaknya Israel menguasai daerah yang jauh lebih luas sebelum Proklamasinya, dan bagi Palestina adalah itu merupakan awal dari bencana ini.
Setelah dihitung - hitung perperangan antara Arab dan Israel ini sudah hampir mendekati 1 abad lamanya, Israel yang sebagian besar warga nya adalah Yahudi Migran, yakni dari Inggris, Polandia, Amerika, dan negara - negara dibelahan dunia lainnya. Disana mereka bekerja dengan berbagai macam profesi, tak jarang mereka memberi sumbangsih ke negara dia tinggal, bahkan mungkin hutang budi lah kepada masyarakat yahudi. Tak jarang negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, dan Prancis sangat mendukung didirikan nya negara Israel.
Dr. Chaim Weizmann adalah seorang Kimiawan Yahudi yang berhasil mensintesiskan aseton melalui fermentasi. Aseton diperlukan dalam menghasilkan cordite, bahan pembakar yang diperlukan untuk mendorong peluru-peluru. Pada massa perang dunia I Jerman memonopoli ramuan aseton kunci, kalsium asetat. Tanpa kalsium asetat, Britania tak bisa menciptakan aseton dan tanpa aseton takkan ada cordite. Jadi, tanpa cordite, Inggris saat itu mungkin akan kalah dalam Perang Besar, itu adalah suatu contoh jasa orang Yahudi ke negara Inggris dan banyak lagi. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Deklarasi_Balfour,_1917#Perundingan ).
Sekarang kita lihat dengan akal dan logika kita, jika seandainya kita ditolong oleh orang yang dengan pertolongannya dia kita bisa mendapat kesuksesan, bagaimanakah sikap kita???
Bukan saya membela Israel, bukan saya menolak pembebasan Palestina, tapi dalam hal ini saya mencoba untuk menelaah, berfikir dari arah yang berbeda, berfikir dari sudut pandang orang Israel Yahudi :
Kisah seorang Israel
Saya orang Israel, bangsa Yahudi, bangsa terasing, tidak punya pengakuan, hidup di belas kasihan bangsa lain, banyak musuhnya, hampir setiap negara didunia memusuhinya. Tapi apa mau dikata? saya punya istri, saya punya anak, keluarga yang membutuhkan saya untuk tetap hidup, dan saya harus bertahan hidup untuk anak dan istri saya gimana caranya???
Yah, saya punya otak, isinya bisa mengalahkan secanggih apapun prossecor komputer, sehebat apapun robot didunia ini, dengan ini saya bisa menghidupi anak dan istri saya.
Tak kala dia menjadi seorang ilmuwan, menguasai seutu keahlian dia mulai berupaya dengan berbagai cara apapun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, tanah air, kekayaan, pengakuan dari orang lain. Salahkah saya ketika saya ingin mencaplok tanah di Pelstina??salahkah saya memborbardir warga sipil Palestina yang jadi korban karena saya tidak bisa menemukan begundal HAMAS yang telah mengirim roket ke kamar tidur saya??Tidak saya tidak salah, memang saya dan Palestina lagi dalam masa perang, perang memperebutkan tanah yang dulu diwariskan oleh nenek moyang saya untuk dia dan anak cucunya. Karena Imperialisme saya terusir dari tanah nenek moyang saya, wajar donk ketika saya punya otak, punya jet - jet maut, rudal balistik, kekuatan militer yang tangguh yang dengan susah payah saya dapatkan, belajar sana sini, dihina orang, sampai-sampai saya tidak tidur malam harinya menyerbu Palestina.
PBB??Amerika??Inggris??hahahahahaha....mereka mana mau ikut campur masalah saya, tidak ingatkah mereka??sapa yang membantu mereka saat - saat mereka susah??siapa yang jadi buruh di pabrik-pabrik mereka, apalagi apa untungnya mereka membela Palestina??Minyak??mana ada disini, lahan yang subur??yah lumayan lah tapi g segitu besar, mana cukup buat hidupin London, Paris, New York, jadi gampang lah.
Sekarang saya sudah memiliki hampir semua keinginan yang saya miliki, tapi 1 Prioritas saya sekarang yaitu memindahkan Tel Aviv ke Yerusalem, karena disitulah tanah air saya, Tuhan memberi saya tanah tersebut ke nenek moyang saya Yakub.
to be continued Terorisme Part II.....